Bigband and The Beatles
Minggu2 kemarin saya dan suami nonton ITB Bigband Concert (lagi). Tahun kmrn kami pertama kalinya nonton acara tsb, waktu masih pacaran. Not a fancy concert, tapi sangat menghibur dan relaxing. Suami yang memang penggemar Jazz memperkenalkan banyak lagu plus sedikit pengetahuan ttg Jazz. Can't say i'm an expert now, but at least i am entertained.
Tahun kemarin acaranya dimeriahkan jammin-nya imel (kakaknya dewi) dan saya melihat perempuan yg sama yg saya lihat di ruang tamu rumahnya sekitar 17 tahun lalu, 'membanting piano' istilahnya dewi, menumpahkan entah apa yg ada di kepala dan jiwa-nya. Still with the same skill, even so much improved, cuma bedanya dulu imel 'membanting' dengan musik klasik, sementara sekarang jazz jadi bahasa komunikasinya. Saya sering terkagum-kagum dengan mereka yg punya kepekaan dan kemampuan bermusik yg luar biasa. Seems so..alive, those people. They can let things out dengan bahasa yang sangat khas; ngga perlu menghabiskan xtra energy untuk teriak2 dan makan hati. I even envy them sometimes.
Lalu tahun ini, saya lihat juga sejumlah individu dengan kemampuan yg luar biasa dan juga khas. Vokalis dan lead dari UPH, suaranya tidak bisa dibilang 'so jazzy' tapi kemampuan bermusiknya luar biasa. Dia bisa 'memproduksi bunyi2an' improve jazzy seperti perempuan menggosip atau anjing mengonggong dan makhluk hidup (sehat) bernafas: mengalir lancar. Mirip air. Dia bahkan menciptakan komposisi sendiri; so sweet and amazing!
Kemudian ada sekelompok "orang jepang bohongan" (menurut jubir kelompok Galaxi-band yg terdiri dari expat Jepang, yang sangat lancar berbahasa Indonesia, sampai dia mengklaim "makanya kami ini band jepang bohongan karena kok berbahasa Indonesia .."). Saya suka sekali permainan mereka. Apalagi waktu si Jubir yg memegang gitar bass... cabikannya luar biasa kereeen! No wonder mereka jadi salah satu favorit dalam Java Jazz Fest kmrn di Jakarta.
UPI Bandung, kelihatannya masih dengan formasi pemain yg sama dgn thn kmrn, bermain kompak dengan materi personil yang bagus juga. Yang agak bikin 'kaget' penonton adalah vokalis mereka. Suaranya luar biasa. Kalau dia merokok sedikit supaya suaranya lebih serak2 basah dan mengasah kemampuan teknis vokalnya, dia bakal jadi penyanyi yg bagus sekali utk musik jazz. Cuma kelihatannya dia lebih sering jadi penyanyi cafe. Outfit yg dipakai malam itu juga bikin heboh penonton: boots, mini skirt & kemben hitam plus bollero hijau spotlight.... rambutnya sebagu dibikin sprial2. Kalau saja dia pakai celana panjang hitam, penonton ngga bakalan se-heboh itu...soalnya penonton langsung ribut bersuit-suit dan teriak "waoooo..!!!" begitu dia muncul. Ngga ada yg salah sebenernya, kalau saja badannya jangkung dan langsing. Hanya dengan badan yg ngga terlalu tinggi dan agak buntet, kesannya jadi luarbiasa... agak berbau dangdut. Tapi ttp saya suka suara dia, tinggal diasah saja tekniknya.
Penampilan terakhir malam itu, Syaharani & The Fire Queen Project. Agak ngaret karena ada technical problem dgn sequencer mereka. Seperti biasa, vokalitas Syaharani memang luar biasa. Powernya, suaranya yg berat... Agak membawa saya dan suami bernostalgia jaman pacaran lagi, waktu kami nonton Syaharani tampil di Ciwalk wkt pembukaan Starbucks. Pertama kali pacar saya memeluk saya di depan publik (biasanya jaim banget...hihihi...).
Lalu minggu kmrn, saya dan Andra nonton Beatles Nite di Sierra Cafe, dengan membawa little Missy. Kebayang dong, anak 3 thn bisa dibawa keluar malam dan nonton live music ngga pake rewel!! Semoga anak saya nanti bisa seperti itu...
Kami janji ketemu di dpn Auto Carwash Warnet, maksudnya saya bisa nunggu sambil online. Tapi ternyata kemudian sopir taxi yang membawa Andra dan Missy menjemput menolak utk menjemput saya disana, alasannya "takut dikira yang ngga-ngga oleh orang, menaikkan penumpang di pinggir jalan"... Sopir taxi yang aneh!!! >:( Lha bukannya itu kerjaan taxi?! Akhirnya karena saya masih dirumah juga, saya minta antar keponakan ke Sierra -kebetulan ngga jauh dari rumah. Later then, Andra bilang sopir taxi agak menyesal waktu liat lokasi tmpt semula saya minta dijemput, "wah...kalau disini sih bisa! tadi saya kira di dpn hotel!" HUH! Sudah saya bilang , saya kenal jalan dago. Itu 'daerah kekuasaan' saya! Tapi ya sudah. Things happened. Dan sopir taxi itu jadi curhat ke Andra bhw taxi yg dia bawa katanya akan di-demo sejumlah pengemudi taxi dari perusahaan lain karena dianggap merusak pasaran penumpang di Bdg. But it's none of my f***in' business ah!!!
Kami sampai di Sierra sekitar 7.30pm, langsung beli tiket dan naik ke lt atas tmpt acara diadakan. Band pertama yg tampil, Little Beat (..or something..) ngga terlalu bagus mainnya. Musik..yaa, lumayan lah. Tapi vokalisnya payah. Ngga sampai ke nada2 tinggi (kalau ada Trie Utami udah dihujat habis deh..."Pitch control-nya mana?!?!" hahahahaha!)
Band yg kedua, G-Pluck, bener2 'pen-g-pluck' permainan dan musik The Beatles yang baik! Musiknya apik, vokalisnya oke. Sayangnya mereka baru main jam 1/2 10, sementara suami menjemput jam 10 kurang 10mtn (janjinya jam 10 teng, cuma mgkn udah capek juga si sayangku, jd pgn istrinya cpt pulang basamo). Agak sedih, soalnya pas lagi seneng2nya. Tapi Andra juga memilih pulang ikut saya ke rumah, sambil nunggu suaminya jemput plg kerja (jam 11 malem!!), dan Missy waktu band pertama main satu lagu -blm habis pula- udah mulai bilang "ma...pulang yuk??"... Hahahaha! Mungkin karena ngga smpt tidur siang atau memang dia ngga suka permainan si Little Beat.. Anak2 memang lebih jujur dari kita org dewasa (usia, bukan kelakuan...).
Jadilah kami pulang rame2, dan sampai dirumah Missy malah ngga tidur. Kelihatan mulai agak ngantuk, tp dia lucu banget, sampai suami ikutan nimbrung ngobrol, sampai suami Andra menjemput. Ekspresi muka Missy melihat papanya datang bikin saya agak sedikit cemburu. Mungkin seperti itu anak kami nanti ya, kalau mas suami pulang dari kantor...hihihi... Ah, ya semoga cepat..anu....ehm.... ya, begitulah.
Kapan yaaa, bisa nonton bareng mas suami laggiii....??
Wednesday, March 22, 2006
Sunday, March 05, 2006
Nikmeeeh...
Berapa sering kita mensyukuri karunia Allah? Kadang shalat-pun masih tertinggal (bari kagok tea da lagi jjs ke mall..ngaduk2 obralan dan ngobrol2 ama teman2..Ck!)
Alhamdulillah, saya mulai berusaha mengejar ketinggalan saya untuk berdialog dengan Yang Maha Kuasa. Thanks to my-love-of-my-life, yang tak bosan mengingatkan saya utk itu.
Sekarang pun, saya merasakan karunia Allah atas permintaan saya (yg ngga abis2nya) dulu. Hidup yang tenang (walau bukan tanpa masalah), pendamping yang baik dan begitu sabar menghadapi ulah saya yang bisa jadi so irritating, pekerjaan yang baik,... hanya sejauh ini satu do'a saya yg belum dikabulkan: kepercayaan utk punya dan menjaga keturunan dari suami tercinta. Yeah, mgkn Allah melihat saya yg blm mampu mengurus suami dgn baik, apalagi diri sendiri. Tapi semoga, kelak kepercayaan itu akan dibebankan pada saya dan suami, soon -amiiin!
Berapa sering kita mensyukuri karunia Allah? Kadang shalat-pun masih tertinggal (bari kagok tea da lagi jjs ke mall..ngaduk2 obralan dan ngobrol2 ama teman2..Ck!)
Alhamdulillah, saya mulai berusaha mengejar ketinggalan saya untuk berdialog dengan Yang Maha Kuasa. Thanks to my-love-of-my-life, yang tak bosan mengingatkan saya utk itu.
Sekarang pun, saya merasakan karunia Allah atas permintaan saya (yg ngga abis2nya) dulu. Hidup yang tenang (walau bukan tanpa masalah), pendamping yang baik dan begitu sabar menghadapi ulah saya yang bisa jadi so irritating, pekerjaan yang baik,... hanya sejauh ini satu do'a saya yg belum dikabulkan: kepercayaan utk punya dan menjaga keturunan dari suami tercinta. Yeah, mgkn Allah melihat saya yg blm mampu mengurus suami dgn baik, apalagi diri sendiri. Tapi semoga, kelak kepercayaan itu akan dibebankan pada saya dan suami, soon -amiiin!
Subscribe to:
Posts (Atom)