Friday, July 21, 2006

Been a long while ya!?

Jess got a chance to go online again after bedrest and morning-sickness sessions of more than 2 months.
Now i guess i'm getting better, 4 mos pregnant, i can eat (almost) normally ~except for certain food i started to feel sick about ever since i had my morning sickness. Still, i'm not in my best 'shape', but i managed.

Early this week, me and hubby went to the doctor and we got to listen to our baby's heartbeat... It's so amazing, listening to it, knowing and realizing that there's a living-small human being inside me. Then the dr told us that next month he's going to perform 3D usg so we can see the baby's physical conditions and face... We're so excited!

We'll see then. Hope things are okay with us, i mean, me, baby and hubby.


Tuesday, April 11, 2006

I Wish......

Sometimes i wish i am able to help my family. Things aren't easy for us, in fact, it has not been easy for all of us.
I wish i could help mum with her problems. It's been really hard for her, especially these last few years. She had to stand by herself, facing all those problems. Well, i was there trying to help her. So did my brothers & sisters, my grandma, my aunts, my uncle. Still, they cannot be there all the time. And now i'm having my own family, i can't be there for her all the time also. Now she's facing another problem, and i really wish i could just take her and my sister out of there. Wish i could jess help her more.

And my dad....wish i could open his eyes, and heart. Wish i could help him also. But it's really hard to understand him, when i thought i knew him all these times.

But now we, me and my love-of-my-life are facing some problems also. And still, i can do nothing but being there for him. Wish i could do more to help him. Because it concerns our little family's life also. I am so sad seeing him last night. We've been married for...not even a year, but i can see that he's been under pressure. Not only thinking of our situation, but also his co-workers and their family. One big responsibility of being the no.1 man in his work. Hope i can be his strength, his spirit... coz i love him so much...

(Janet, 10:22am April 12th 2006)

Wednesday, April 05, 2006

So Crazy!!!

Jess start my new class in business law ystrdy... i think i screwed up big time! Well, i was okay at first, until the professor came in for a sit-in....then things started to turn upside down. I was so nervous...
Luckily, i got the 'nicest' class of all 4. Hope next week i'll be better, coz why should i be so nervous?? I teach other kids also, not as bad as these "scary children". But i'll do my best to manage myself and my material. So i'll be more prepared to face the next class --we take turns every week to different classes.

Gotta start read books for my prep, and i have to make my part of presentation materials. Also, i think i'm gonna get that new book, it's a really good one.
Most of all, preparing myself to face those kiddies.....brrrr!!!

Wednesday, March 22, 2006

Bigband and The Beatles

Minggu2 kemarin saya dan suami nonton ITB Bigband Concert (lagi). Tahun kmrn kami pertama kalinya nonton acara tsb, waktu masih pacaran. Not a fancy concert, tapi sangat menghibur dan relaxing. Suami yang memang penggemar Jazz memperkenalkan banyak lagu plus sedikit pengetahuan ttg Jazz. Can't say i'm an expert now, but at least i am entertained.

Tahun kemarin acaranya dimeriahkan jammin-nya imel (kakaknya dewi) dan saya melihat perempuan yg sama yg saya lihat di ruang tamu rumahnya sekitar 17 tahun lalu, 'membanting piano' istilahnya dewi, menumpahkan entah apa yg ada di kepala dan jiwa-nya. Still with the same skill, even so much improved, cuma bedanya dulu imel 'membanting' dengan musik klasik, sementara sekarang jazz jadi bahasa komunikasinya. Saya sering terkagum-kagum dengan mereka yg punya kepekaan dan kemampuan bermusik yg luar biasa. Seems so..alive, those people. They can let things out dengan bahasa yang sangat khas; ngga perlu menghabiskan xtra energy untuk teriak2 dan makan hati. I even envy them sometimes.

Lalu tahun ini, saya lihat juga sejumlah individu dengan kemampuan yg luar biasa dan juga khas. Vokalis dan lead dari UPH, suaranya tidak bisa dibilang 'so jazzy' tapi kemampuan bermusiknya luar biasa. Dia bisa 'memproduksi bunyi2an' improve jazzy seperti perempuan menggosip atau anjing mengonggong dan makhluk hidup (sehat) bernafas: mengalir lancar. Mirip air. Dia bahkan menciptakan komposisi sendiri; so sweet and amazing!
Kemudian ada sekelompok "orang jepang bohongan" (menurut jubir kelompok Galaxi-band yg terdiri dari expat Jepang, yang sangat lancar berbahasa Indonesia, sampai dia mengklaim "makanya kami ini band jepang bohongan karena kok berbahasa Indonesia .."). Saya suka sekali permainan mereka. Apalagi waktu si Jubir yg memegang gitar bass... cabikannya luar biasa kereeen! No wonder mereka jadi salah satu favorit dalam Java Jazz Fest kmrn di Jakarta.

UPI Bandung, kelihatannya masih dengan formasi pemain yg sama dgn thn kmrn, bermain kompak dengan materi personil yang bagus juga. Yang agak bikin 'kaget' penonton adalah vokalis mereka. Suaranya luar biasa. Kalau dia merokok sedikit supaya suaranya lebih serak2 basah dan mengasah kemampuan teknis vokalnya, dia bakal jadi penyanyi yg bagus sekali utk musik jazz. Cuma kelihatannya dia lebih sering jadi penyanyi cafe. Outfit yg dipakai malam itu juga bikin heboh penonton: boots, mini skirt & kemben hitam plus bollero hijau spotlight.... rambutnya sebagu dibikin sprial2. Kalau saja dia pakai celana panjang hitam, penonton ngga bakalan se-heboh itu...soalnya penonton langsung ribut bersuit-suit dan teriak "waoooo..!!!" begitu dia muncul. Ngga ada yg salah sebenernya, kalau saja badannya jangkung dan langsing. Hanya dengan badan yg ngga terlalu tinggi dan agak buntet, kesannya jadi luarbiasa... agak berbau dangdut. Tapi ttp saya suka suara dia, tinggal diasah saja tekniknya.

Penampilan terakhir malam itu, Syaharani & The Fire Queen Project. Agak ngaret karena ada technical problem dgn sequencer mereka. Seperti biasa, vokalitas Syaharani memang luar biasa. Powernya, suaranya yg berat... Agak membawa saya dan suami bernostalgia jaman pacaran lagi, waktu kami nonton Syaharani tampil di Ciwalk wkt pembukaan Starbucks. Pertama kali pacar saya memeluk saya di depan publik (biasanya jaim banget...hihihi...).

Lalu minggu kmrn, saya dan Andra nonton Beatles Nite di Sierra Cafe, dengan membawa little Missy. Kebayang dong, anak 3 thn bisa dibawa keluar malam dan nonton live music ngga pake rewel!! Semoga anak saya nanti bisa seperti itu...
Kami janji ketemu di dpn Auto Carwash Warnet, maksudnya saya bisa nunggu sambil online. Tapi ternyata kemudian sopir taxi yang membawa Andra dan Missy menjemput menolak utk menjemput saya disana, alasannya "takut dikira yang ngga-ngga oleh orang, menaikkan penumpang di pinggir jalan"... Sopir taxi yang aneh!!! >:( Lha bukannya itu kerjaan taxi?! Akhirnya karena saya masih dirumah juga, saya minta antar keponakan ke Sierra -kebetulan ngga jauh dari rumah. Later then, Andra bilang sopir taxi agak menyesal waktu liat lokasi tmpt semula saya minta dijemput, "wah...kalau disini sih bisa! tadi saya kira di dpn hotel!" HUH! Sudah saya bilang , saya kenal jalan dago. Itu 'daerah kekuasaan' saya! Tapi ya sudah. Things happened. Dan sopir taxi itu jadi curhat ke Andra bhw taxi yg dia bawa katanya akan di-demo sejumlah pengemudi taxi dari perusahaan lain karena dianggap merusak pasaran penumpang di Bdg. But it's none of my f***in' business ah!!!

Kami sampai di Sierra sekitar 7.30pm, langsung beli tiket dan naik ke lt atas tmpt acara diadakan. Band pertama yg tampil, Little Beat (..or something..) ngga terlalu bagus mainnya. Musik..yaa, lumayan lah. Tapi vokalisnya payah. Ngga sampai ke nada2 tinggi (kalau ada Trie Utami udah dihujat habis deh..."Pitch control-nya mana?!?!" hahahahaha!)
Band yg kedua, G-Pluck, bener2 'pen-g-pluck' permainan dan musik The Beatles yang baik! Musiknya apik, vokalisnya oke. Sayangnya mereka baru main jam 1/2 10, sementara suami menjemput jam 10 kurang 10mtn (janjinya jam 10 teng, cuma mgkn udah capek juga si sayangku, jd pgn istrinya cpt pulang basamo). Agak sedih, soalnya pas lagi seneng2nya. Tapi Andra juga memilih pulang ikut saya ke rumah, sambil nunggu suaminya jemput plg kerja (jam 11 malem!!), dan Missy waktu band pertama main satu lagu -blm habis pula- udah mulai bilang "ma...pulang yuk??"... Hahahaha! Mungkin karena ngga smpt tidur siang atau memang dia ngga suka permainan si Little Beat.. Anak2 memang lebih jujur dari kita org dewasa (usia, bukan kelakuan...).
Jadilah kami pulang rame2, dan sampai dirumah Missy malah ngga tidur. Kelihatan mulai agak ngantuk, tp dia lucu banget, sampai suami ikutan nimbrung ngobrol, sampai suami Andra menjemput. Ekspresi muka Missy melihat papanya datang bikin saya agak sedikit cemburu. Mungkin seperti itu anak kami nanti ya, kalau mas suami pulang dari kantor...hihihi... Ah, ya semoga cepat..anu....ehm.... ya, begitulah.

Kapan yaaa, bisa nonton bareng mas suami laggiii....??

Sunday, March 05, 2006

Nikmeeeh...

Berapa sering kita mensyukuri karunia Allah? Kadang shalat-pun masih tertinggal (bari kagok tea da lagi jjs ke mall..ngaduk2 obralan dan ngobrol2 ama teman2..Ck!)
Alhamdulillah, saya mulai berusaha mengejar ketinggalan saya untuk berdialog dengan Yang Maha Kuasa. Thanks to my-love-of-my-life, yang tak bosan mengingatkan saya utk itu.

Sekarang pun, saya merasakan karunia Allah atas permintaan saya (yg ngga abis2nya) dulu. Hidup yang tenang (walau bukan tanpa masalah), pendamping yang baik dan begitu sabar menghadapi ulah saya yang bisa jadi so irritating, pekerjaan yang baik,... hanya sejauh ini satu do'a saya yg belum dikabulkan: kepercayaan utk punya dan menjaga keturunan dari suami tercinta. Yeah, mgkn Allah melihat saya yg blm mampu mengurus suami dgn baik, apalagi diri sendiri. Tapi semoga, kelak kepercayaan itu akan dibebankan pada saya dan suami, soon -amiiin!

Thursday, February 02, 2006

THE FINAL COUNTDOWN:
Hari Akhir di Taman Hidup
Akhirnya...
Setelah bertahun-tahun, keputusan itu datang juga. Lagi-lagi, saya akan kehilangan sesuatu. Untuk tujuan baik (Insya Allah), tapi tetap saja rasa dingin dan sepi timbul dalam hati. Mungkin karena saya sadar, bahwa dengan langkah ini, saya akan kehilangan (lagi) tempat dimana saya (pernah) 'berakar'...tempat bernaung selama ini yang (dulu pernah) hangat dan aman.
Betapapun tempat itu sering berasa seperti neraka dunia; tapi disana juga saya merasa jutaan kasih sayang yang tulus; Tempat saya dibentuk menjadi manusia seperti saya sekarang.
Dan saya akan sangat kehilangan masa-masa itu; tempat itu. Tidak akan ada lagi suasana hangat seperti dulu, tidak akan ada lagi dua pasang lengan yang siap menyambut saya disana, tidak akan ada lagi obrolan dan tawa di meja makan besar. Hilanglah sepotong hidup saya, meninggalkan banyak ruang kosong dalam hati.
Lagu 'the end of the world"pun terasa tidak cengeng lagi.
Tapi saya tidak boleh jadi cengeng (lagi). Saya harus tetap hidup. Berakar di tanah yang baru, dengan orang-orang yang (semoga) akan selalu membuka lengannya untuk menyambut saya. Saya harus bisa menumbuhkan kehangatan dan kasih sayang, di tanah yang baru; menemukan dan membangun dunia baru (mirip colombus)...dunia milik kami sendiri. My own la-la-land.
(Feb 3rd 2006, 12:47am)

Monday, January 30, 2006

Brain Freeze...!!!

Sudah beberapa hari belakangan kerjaan saya ngga beres-beres. Padahal tenggat waktu laporan akhir bulan ini. Begitu duduk di depan komputer, buka2 kerjaan, browsing bahan tulisan, mendadak saya mengantuk luar biasa. sofa panjang dibelakang saya pun siap menanggung beban badan saya (yang jelas ngga se-kurus sblm nikah).

Brain freeze; kebekuan otak. Yang saya tahu, sindrom semacam ini -katanya- biasa muncul pada orang-orang yang (sebenarnya) stress dengan perkerjaan yang dihadapinya. Apa saya stress? Iya, mungkin karena saya sendiri merasa ngga puas dengan hasil tulisan saya dan kerjaan yang ngga maju-maju (salah siapa coba?!)

Sebenarnya, saya berhasil memotivasi diri untuk mengerjakan si tulisan seharian, beberapa hari lalu. Benar-benar, seharian itu saya cuma berhenti buka2 buku untuk istirahat sambil ngopi dan shalat. Makan siang pun saya hanya pakai sup instan yang cukup diseduh dengan air panas dalam gelas.
Semangat rasanya, karena entah kenapa bahan-bahan yang ada kelihatan bisa dipergunakan semua.

Tapi hari ini, dan dua hari yang lalu...buka sedikit bahan, langsung ngantuk. Bahkan sekarang pun, saat saya dengan semangat menulis keluh kesah kemalasan saya (dengan alasan 'refreshing' setelah merasa mandheg alias ngga bisa mikir), mata rasanya 'sepat', perih dan mengantuk. Padahal ruangan ini nggak ber-AC. Cuma ada AG alias Angin Gelebug (=angin besar) dari 2 jendela yg terbuka. Udara memang cukup hangat disini, mungkin karena musim hujan hampir berakhir, dan biasanya udara begini memang bikin ngantuk (lagi-lagi saya cari kambing hitam).

Lebih baik saya stop keluh-kesah (dan upaya mengkambinghitamkan si cuaca) supaya saya ngga ada alasan lagi untuk menunda kerjaan. Kalau bisa dikirim hari ini lebih baik bukan? (walau nampak tidak mungkin...)

Saturday, January 28, 2006

Sabtu terakhir Januari 2006.
Ngga kerasa udah hampir lewat sebulan sejak tahun baru, dan masih juga ngga ada 'new year resolution' yang saya buat. Well, ada sih sebenernya... Punya anak dan kerjaan yang bisa bantu-bantu untuk saving kedepan, both for family and myself. Ngga muluk2, ngga berani macem2. Jangan sampai maruknya gw ketauan....hehehe

Omong-omong maruk, kelihatannya gw udah mulai rakus makan lagi. I jess cannot control myself sometimes. Blame it on the rain? Yeah, i can do that! Tapi tahun2 kmrn ujan segimanapun saya ngga jadi rakus. This is not good. Perut jadi buncit, mirip org hamil (padahal keliatannya belum tuh! Wallahu alam...) This should be my new year resolution juga bukan...? Workout and get myself back in shape (that goes to you both also, mrs belly and mrs butt!)... Udah dapet info soal yoga, masih aja males banget keluar dari rumah mungil yg nyaman & hangat. Such a couch potato i am now!!! Terlalu banyak terbuai dengan perasaan tenang dan nyaman deket2 my love of my life... ain't regretting it for a sec though!!! Hehehehehe

Mulai bulan depan ngga bisa lagi gw santei2 as i used to these past 4-5 months. Gw harus bisa mendongkrak kelopak mata yang bawaannya berat mulu begitu menghadapi layar komputer dan pekerjaan; harus siap-siap dgn materi BE untuk April ~ dan Maret, kalau si kelas EDSP ada peminat lagi. Gw juga harus bisa mendongkrak semangat temen2 Wangsanata; semoga tahun ini juga ada pintu yang terbuka buat kita ber-4 untuk memantapkan pijakan kaki. Menatap hari depan. Membangun kehidupan. (Apa sih?!?!?! Mirip iklan seminar pengembangan pribadi banget!!!)

Payah.... even when i'm writing bout this, si sel2 otak kelabu malah menggeliat malas; sibuk mencari selimut flanel yg hangat... Bahkan Poirot pun bakalan mendengus sinis ngebaca tulisan gw sekarang.







Monday, January 16, 2006

God's Hands

Tangan Tuhan memang bergerak tanpa kelihatan
mirip jagoan2 kung fu...jurus tangan 1000
plus tenaga dalem bisa menohok lawan

But unlike kungfu,
God's hand has an unpredictable way
of creating our faith.

We might not like the way it shaped our life
but that's something we all need to deal with
and fight for

because Allah would never make His creations
dealing with things one could never bear

In God's hands we trust...


Sunday, January 15, 2006

New Wedding Organizer Opened!!!

Kami membuka Wedding Organizer (alias WO) baru, Wedding Express Parahyangan, di Bandung. Menyediakan berbagai layanan seputar hari bahagia anda -pernikahan- dengan paket2 yang menarik. Harga bisa disesuaikan dengan budget dan keinginan anda.

Paket lengkap dengan penghulu, tempat pilihan, katering terpercaya, dan biaya terjangkau.

Paket layanan khusus yg kami berikan, a.l.:

* Paket Kawin Lari
Proses cepat, tidak melelahkan, lengkap dengan penghulu, kerahasiaan dan keamanan dari gangguan pihak2 yg tidak diinginkan dijamin.

* Paket Nikah Siri
Mari menuju ke-halal-an. Lengkap dengan penghulu. Hindari kasus seperti yg dialami artis2 sinetron kita!

* Paket Kawin Kontrak
Untuk keamanan finansial dan status.

* Paket Kawin Gantung
Hilangkan kekhawairan akan adanya pihak2 yg akan merebut idaman hati. Jaminan kepastian status anda masa depan.

Semua bentuk kontrak legal yang berhubungan akan ditangani lawyer2 muda berbakat. Bonus Honey Moon 3 hari 2 malam ke perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Hubungi kami melalui blog ini, dan raih pernikahan idaman anda.

~Manajemen Wedding Express Parahyangan~

Sunday, January 08, 2006

Sisi Hitam Serambi Mekah:
cinta berbuah cambukan, pelacuran berbuah…?


Barusan saya lihat berita di TV, tentang maraknya (LAGI) pelacuran di tanah Aceh. Ironis, wilayah yang ketat penerapan Hukum Islamnya ini justru menyimpan sisi gelap (yang manusiawi?). Bahkan semenjak DI Aceh berganti nama jadi Nanggroe Aceh Darussalam, mulai dibentuk Polisi Syariah, yaitu alat daerah yang khusus menangani kasus2 yang berhubungan dengan penerapan Hukum Syariah (Islam).
Logikanya, jika suatu daerah menerapkan Syariah Islam dengan benar, maka tidak perlu ada Polisi Syariah, ‘kan? Tapi, seperti saya sebut tadi, sisi gelap (yang manusiawi?) tadi tetap ada.

Perjudian, pelacuran, dua hal yang diharamkan Islam berkembang pesat di Aceh. Sebenarnya, judi bisa lebih disebut suatu kultur masyarakat. Sementara pelacuran sebagai profesi tertua di dunia (pernah ada yg membuat opini seperti itu, tapi saya kira memang benar) juga marak. Dan keduanya bukan hal baru di Aceh. Salah seorang Bibi saya yang pernah bertugas di Aceh akhir tahun 70an bercerita, sebagai seorang dokter PTT ia seringkali kedatangan pasien, wanita, yang meminta agar Bibi saya mau menggugurkan kandungannya atau kandungan anak perempuannya. Ketika ditanya alasannya, ia mengatakan bahwa kehamilan itu tidak dikehendaki, akan membuat aib, karena ia (atau anaknya) hamil oleh… ayah kandung/paman/ kakak laki2-nya. Ya, mereka menjadi korban incest. Bibi saya menolak permintaan mereka karena tidak ada alasan medis yang membenarkan aborsi. Yang menyedihkan, jumlah pemohon aborsi dengan kasus serupa bisa mencapai 1-2 orang setiap bulannya. Itu yang berani minta tolong, bagaimana yang memilih diam dan menanggung aib serta kewajiban sebagai wamita: hamil dan melahirkan…?
Dan kasus-kasus semacam ini bisa dibilang tidak pernah muncul ke permukaan di tanah Aceh, karena wanita dituntut menutupi aib laki2 anggota keluarganya (dan menanggung sendiri akibatnya…)

Lalu dalam berita yang saya lihat tadi, sejumlah perempuan yang ternyata berprofesi sebagai PSK alias Pekerja Seks Komersial ditangkap di Lhokseumawe. Dan sekitar pertengahan 2005 ini pun sempat ada berita tentang tertangkapnya sejumlah perempuan yang melacur di ‘warung remang-remang’ sekitar Banda Aceh. Saya tidak terlalu ingat, tapi rasanya tidak ada kelanjutan ceritanya di TV. Sementara setahu saya, dengan berlakunya hokum Syariah Islam di wilayah NAD, seharusnya mereka mendapatkan hukuman sesuai Syariah Islam, misalnya dicambuk, karena perbuatan asusila yang mereka lakukan itu.

Berbicara mengenai hukuman tersebut, anda mungkin ingat kasus seorang perempuan Aceh yang berciuman dengan kekasihnya, seorang anggota TNI yang akan pulang ke Jawa bersama pasukannya setelah tugas mereka sehubungan dengan DOM Aceh –kasus GAM- telah selesai dengan ditandatanganinya kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM.
Gambar mereka menjadi sasaran empuk wartawan karena si perempuan berlari mengejar si lelaki yang sedang berbaris dalam pasukannya, menuju kapal laut yg akan membawa mereka pulang ke Jawa, dan si lelaki yang melihatnya keluar dari barisan dan mereka berciuman. Disana, di depan kamera, dengan pemirsa yang tidak hanya masyarakat serta orang2 militer yang ada di sana, tapi juga jutaan jiwa penonton tv dan pembaca Koran yang melihat gambar mereka malamnya atau esok paginya.

Mirip foto yang saya lihat di Majalah Life, dimana seorang prajurit yang baru kembali ke Amerika setelah berperang (kalau tdk salah itu era PDII), mencium kekasihnya dan menjadi momen yang pas, mengingat sekian lama ia tidak bertemu kekasihnya itu.
Perempuan Aceh tsb saya kira terdorong untuk ‘mencurahkan perasaan’ mengingat entah kapan ia bisa bertemu lagi dengan prajurit idaman (deu)

Hasilnya?
Perempuan tsb terkena hukuman cambuk oleh Polisi Syariah, karena dianggap melanggar kesusilaan, berciuman dengan lelaki yang bukan muhrimnya, dan di tmpt umum pula. Sementara si prajurit entah dikenai hukuman apa, karena atasannya menyatakan bertanggung jawab atas tindakan ‘penuh cinta’ bawahannya tsb.
Seorang kolumnis di The Jakarta Post mempertanyakan, apakah tidak lebih baik dicarikan jalan keluar yang “less painful” seperti menikahkan keduanya segera? And I agree with that.

Kembali ke masalah pelacuran tadi, tidak adil jika kemudian Polisi Syariah tidak menghukum pelacur2 tadi dengan hukuman serupa –atau bahkan lebih berat- karena ‘bisnis’ mereka jelas lebih berat kadar pelanggarannya dibanding ciuman penuh cinta tadi. Ya, ciuman itu tidak pantas dilakukan dengan non-muhrim secara hukum Islam, dan tidak pantas juga dilakukan depan umum –secara etika social, tapi bukannya pelacuran lebih ngga bener lagi, baik secara syariah ataupun etika social+moral??
Ngga usah hipokrit deh!!! Pintar2 aja mengukur kadar pelanggarannya, toh kita bisa menilai mana yang lebih ‘berat’ –semoga polisi syariah juga bisa. Wisdom, my friend, is the key to justice.